Thursday, March 12, 2015

Mendaki Gunung Arjuno dan Gunung Welirang


Gunung Arjuna dengan ketinggian 3.339 mdpl, sejak jaman Majapahit telah dijadikan tempat pemujaan. Semacam halnya gunung penanggungan yang terletak tak begitu jauh dari gunung arjuna ini, keduanya tak sedikit mempunyai peninggalan sejarah berupa bangunan pemujaan. Dilereng-lereng gunung Arjuna yang berketinggian 3.339 mdpl tersebut tak sedikit tersedia arca maupun candi peninggalan kerajaan Majapahit. Situs-situs kuno serta bersejarah ini tak sedikit berserakan mulai dari kaki gunung hingga di puncak gunung arjuna.

Situs-situs Candi serta patung pemujaan peninggalan Jaman Majapahit itu hanya bisa dijumpai di jalur pendakian Purwosari, yakni tepatnya dari desa Tambak watu kec. purwodadi, kab. pasuruan. Suasana berhantu serta penuh magis tetap menaunginya, sebab situs-situs tersebut tetap tak jarang didatangi para pejiarah untuk bermeditasi serta berdoa, khususnya para penganut kejawen, maka situs-situs kekunaan di gunung Arjuna ini terawat serta terjaga dengan baik.

Tersedia beberapa gunung di kurang lebih Gunung Welirang-Arjuna diantaranya : Gn. Arjuna (3339 mdpl), Gn. Welirang (3156 mdpl), Gn. Kembar I (3051 mdpl), Gn. Kembar II (3126 mdpl), Gn. Ringgit (2477 mdpl). Gn. Arjuna- Welirang bisa didaki serta beberapa arah; arah Utara (Tretes), serta arah Timur (Lawang) serta dari arah Barat (Batu-Selecta). Ada empat jalur yang bias ditempuh menuju puncak gunung Arjuno serta gunung Welirang yakni sebagai berikut: 1. Jalur Tretes 2. Jalur Lawang 3. Jalur Purwosari 4. Jalur Batu Peta Jalur Pendakian Gunung Arjuno serta Gunung Welirang

Pendakian Empat Jalur Gunung Arjuno dan Gunung Welirang

JALUR TRETES 

Tretes adalah tempat Wisata dan Hutan Wisata dan terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes tak sedikit terdapat hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan adalah tempat peristirahatan yang nyaman. Dan Pos PHPA Tretes kami bisa langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuno.

Seusai berlangsung antara 4 – 5 jam ke arah barat daya dari Tretes kami bisa berhenti dan bermalam di pondok tempat orang mencari bijih belerang, disini terdapat air yang lumayan membeludak untuk memasak alias mandi, Hampir setiap hari kurang lebih 20 — 30 orang buruh mencari dan mengangkat batu belerang ke Tretes.

Keesokan paginya pendakian bisa dilanjutkan ke puncak Welirang alias berbelok kami langsung kearah Gunung Arjuno. Perjalanan dari pondok hingga ke puncak Gunung Welirang, bakal melalui hutan Cemara yang jalannya berbatu. Seusai berlangsung 3 jam kami bakal hingga di puncak Gunung Welirang. Di bawah puncak Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes hingga ke puncak Welirang memakan waktu 7 – 8 jam.

Bila kami bakal melanjutkan penjalanan menuju Gunung Arjuno jadi seusai sesampai di puncak Gunung Welirang kami berlangsung turun ± 10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilewati adalah hutan cemara dengan melalui sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar Idan Gunung Kembar II. Seusai berlangsung 6 – 7 jam kami bakal hingga di puncak Arjuno.

Tapi sebelumnya kami bakal melalui tempat yang dinamakan ;Pasar Dieng ; ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuno dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak Gunung Arjuno hanya memakan waktu ± 10 menit.

Untuk mencapai Gunung Arjuno dan Gunung Welirang diperlukan waktu 5 hingga 6 jam. Puncak Gunung Arjuno anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5 - 10 derajat celcius. Disini kami bisa menikmati sebuah Panorama yang sangat indah khususnya bila malam hari, kami bisa menonton ke bawah, kota - kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. dan laut utara dengan kerlipan lampu - lampu kapal. Puncak G. Arjuno disebut juga dengan Puncak Ogal - Agil alias Puncak Ringgit. Disekitar puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam.

Rute turun bisa ke kota Lawang alias ke arah timur dengan melalui Hutan Cemara, Hutan tropis dan perdu. seusai itu kami bakal melalui Perkebunan Teh Wonosari tahap utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu daripada kembali ke arah Gunung Welirang / Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang tak lebih lebih 6 jam.

JALUR LAWANG

Mendaki Gunung Arjuno dari kota Lawang adalah awal pendakian yang praktis sebab kota Lawang mudah sekali kami tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, tidak hanya itu Puncak Gunung Arjuno bisa langsung kami tuju dan arah ini. Bila kami mengharapkan mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kami naik bus jurusan Malang dan turun di Lawang ( kira - kira 76 Km ) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kami naik bus menuju Lawang dengan jarak 18 Km. Dan Lawang kami naik kendaraan umum ( angkutan desa ) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km.

Pendakian ke puncak dimulai dari desa ini menuju ke Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kami melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kami persiapkan juga di desa terbaru ini. Dari desa Wonosari semakin berlangsung dan melalui kebun teh Wonosari dan semakin naik selagi 3 – 4 jam perjalanan kami bakal hingga di Oro -Oro Ombo yang adalah tempat berkemah.

Dari Oro - oro Ombo menuju ke puncak diperlukan waktu 6 - 7 jam perjalanan dengan melalui hutan lebat yang disebut hutan Lali Jiwo untuk menuju puncak terbaru ini. Seusai kami melalui Hutan Lali Jiwo kami bakal melalui padang rumput yang jalannva menanjak ( curam ) sekali. Mendekati puncak, kami bakal berlangsung melalui batu - batu yang sangat tak sedikit dan menjumpai tanaman yang sangat indah seusai itu kami bakal mencapai puncak Gunung Arjuno.

Rute pendakian yang lain yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang terletak di sebelah Barat Gunung Welirang. Kota Batu adalah tempat wisata yang mempunyai sumber air hangat dari kaki Gunung Welirang dan keadaannva tak tidak sama jauh dengan Tretes. Dari arah Kediri atauMalang untuk menuju Batu kami bisa naik bus / Colt, selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta memakai Colt ( angkutan pedesaan ). Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari permukaan laut. Seusai tiba di Selecta kami bisa bermalam haik di Hotel maupun Losmen. Besok paginya dengan colt, kami menuju desa Kebonsari.

Pada desa ini kami wajib menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya. Kami mengawali pendakian dengan melalui ladang sayur - sayuran dan jalan setapak menuju ke arah timur laut dan semakin naik melalui hutan tropika, dalam perjalanan ini samar - samar bakal terkesan puncak Arjuno. Mendaki selagi 5 – 6 jam bakal mendampingi kami pada punggungan gunung yang menghubungkan Puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah tenggara Gunung Kembar I. Kami tetap wajib menempuh perjalanan 1 – 2 jam lagi untuk menuju puncak Gunung Welirang ke arah kiri alias Gunung Arjuno ke arah kanan selagi 4 – 5 jam.

JALUR PURWOSARI

Transport Surabaya – Pasar Purwosari dengan bus jarak tempuh 2 jam Pasar Purwosari Desa Tambak Watu Angkot desa warna kuning Rp.3.000,- jarak tempuh 1 jam alias naik ojek dengan ongkos Rp.7.000,-Perijinan Ijin bisa diurus Di desa Tambak Watu dengan membayar Rp.2.000,- per orang di Pos. Pendaftaran yang juga merangkap sebagai warung Dusun Tambak Watu.

Pendaki bisa beristirahat transit di rumah Bunda Puji di desa Tambak Watu ini. Dari desa Tambak Watu inilah awal pendakian menapaki jalan setapak menuju puncak Arjuno. Awal pendakian bakal melalui hutan pinus yang tertata rapi, sementara di sela - sela pohon pinus tersebut tak sedikit ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana tenang, adem, ayem dan wingit mulai terasa begitu memasuki kawasan ini. Jalan Pendakian berupa macadam hingga menemui bak air / tendon air.

Desa Tambak Watu – Gua Antaboga : +/- 1jam Gua yang bernama Gua Antaboga. Goa ini berada di bawah tebing batu menghadap utara,dengan kedalaman 1,5 m, lebar 1 m, dan mempunyai ketinggian 1,25 m. Di depan gua terbapat sebuah pondokan yang bisa dipakai para peziarah untuk melepas penat seusai satu setengah jam berlangsung menuju goa ini. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.

Gua Antaboga – Petilasan Eyang Abiyasa: +/- 1jam 30 menit Petilasan Eyang Abiyasa Jalan setapak disekitar website ini ditata rapi dengan semen dan dikiri kanan jalan dibentuk taman - taman yang sangat rapi dan bersih. Terdapat kolam Dewi Kunti konon apabila airnya diminum bisa memberikan keluhuran jiwa dan rutin ingat Hyang Kuasa.

Di sini juga terdapat berbagai pondokan yang dibuat untuk pejiarah. Kurang lebih 50 meter agak ke bawah dari kedua petilasan ini terdapat website Eyang Sekutrem. Petilasan ini dinaungi oleh pohon - pohon besar jadi dari kejauhan telah nampak kesan wingit dan angker.

Petilasan Eyang sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan tersebut kurang lebih 2,5m x 2m. Di dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit setinggi kurang lebih 70 cm. Di petilasan ini rutin dinyalakan hio dan dupa yang menyebarkan aroma harum.

Eyang Abiyasa – Situs Eyang Sakri: +/- 10 menit Situs Eyang Sakri Petilasan ini berupa cungkup tertutup menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat seperti makam batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat dari ilalang kering yang bisa dipakai untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.

Situs Eyang Saktri – Situs Eyang Semar: +/- 1jam 15menit Website Eyang Semar ini populer paling angker, hindari menginap dilokasi ini, meskipun di kurang lebih Situs ini terdapat tiga buah pondok dan sebuah aula yang dibuat oleh para pejiarah.

Situs Eyang Semar-Wahyu Makutarama: +/- 30 menit Wahyu Makutarama Petilasan ini berupa bangunan andesit yang berkapasitas 7 x 7 m setinggi kurang lebih 3 meter. Di bangunan batu ini terdapat dua buah Mahkota raja yang berdampingan. Ini adalah sebuah simbol keagungan dari seorang raja jaman duhulu. Sumber Air dari bak / tandon air.

Wahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20 menit Puncak Sepilar Bila dari Sepilar, menuju arah kanan menyusuri satu bukit, hinggalah di Candi Wesi. Di sini bisa dilihat tiga arca Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung tetapi patung Nakula dan Sadewa telah hilang dicuri. Di sebelah kiri bangunan Candi Sepilar bisa dilihat sebuah kuburan, yang menurut cerita adalah merupakan tempat muksanya Eyang Semar.

Di sebelah kanan ini di bangun sebuah pondokan oleh para pejiarah untuk menginap. Kurang lebih 100 meter ke arah kanan terdapat sumber mata air yang disebut sendang drajad.

Puncak Sepilar – Candi Manunggale Suci +/- 3 jam Candi Manunggale Suci Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang di atasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti ( Kejahatan tentu kalah oleh kebaikan ). Dan di bawah tulisan ini tersebutlah namaMaha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah pengikut setia Bung Karno.

Candi Manunggale Suci – Puncak Arjuno +/- 5 jam Puncak Gn.Arjuno. Disekitar puncak gunung Arjuno tak sedikit terdapat batu - batu besar yang berserakan, di sebelah utara puncak berupa jurang terjal berbatu-batu yang sangat indah. Sangat disayangkan batu - batu besar di puncak gunung Arjuno ini telah dicemari oleh coretan - coretan tangan - tangan mereka yang mengaku “Pecinta Alam”.

Ke arah barat tampak di depan kami gunung Welirang yang rutin mengeluarkan asap, disamping gunung Welirang ke arah Barat Laut tampak gunung penanggungan yang runcing sempurna, dengan puncak yang menyerupai gunung semeru. Kearah timur kami bisa menyaksikan puncak gunung semeru yang sangat menawan.

Di sebelah selatan kami berdiri gunung Kawi dan gunung Anjasmoro. Di puncak gunung Arjuno terdapat sebuah batu yang berbentuk singasana ( kursi ) yang tak jarang dikunjungi para pejiarah untuk membakar hio dan dupa. Pada batu ini terdapat foto cakra dan tulisan jawa yang berarti Maha Kuasa, disinilah tempat bertahta penguasa Alam Mistik gunung Arjuno, Jangan coba - coba untuk duduk alias menginjak batu ini, supaya terhindar dari celaka.

JALUR BATU

Jalur pendakian dari arah batu, yang terletak di sebelah barat Gunung Welirang juga adalah jalur yang luar biasa dan menyenangkan. Kota Batu, keadannya tak tidak sama jauh dengan jalur tretes, batu adalah kota wisata mempunyai panorama yang menarik. Batu disebut juga Kota Apel, dan memperoleh julukan Swissnya Jawa, terletak dilembah Gunung Panderman dan lereng Gunung Arjuno. Mempunyai kawasan wisata dengan sumber air hangat di Songgoriti.

Untuk menuju Batu dari arah Kediri alias Malang kami bisa naik Bus alias kolt, selanjutnya dilanjutkan dengan minibus dari Batu menuju Desa Sumber Brantas lewar Selecta. Kami bias berhenti di Selecta, yang juga adalah kawasan wisata yang ternama, terletak pada ketinggian 1.200 mdpl, udara yang sejuk dan tersediasarana wisata yang menyenangkan, kolam renang dan taman bunga, juga pasar buah dan sayur yang segar. Di Selecta tak sedikit terdapat hotel maupun losmen dimana kami sapat bermalam.

Di Desa Sumber Brantas (1.600 mdpl) terdapat mata air yang adalah sumber dari Sungai Brantas yang mengalir ratusan kilometer, yang adalah daerah lahan perhutani di Jawa Timur. Mata air ini kami wajib menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan kepuncak. Dari Sumber Brantas mengikuti jalan aspal kearah Pacet-Mojokerto sejauh 8 Km, dan kami bakal hingga di Cagar Alam yang adalah kawasan Taman Hutan Rakyat Suryo yang sedang dikembangkan fasilitasnya, untuk menikmati mandi air panas alamiah dari kaki Gunung Welirang.

Di Desa Sumber Brantas kendaraan umum bias menurunkan kami di pos KSDA tetapi kami bias minta turun dengan perjanjian di ujung desa. Sebelum pendakian kami wajib mendaftar terhadap Petugas KSDA. Dari ujung desa kami mengawali pendakian selagi dua jam denngan melalui jalan berbatu yang menanjak dan lading sayur kea rah timur laut, hingga ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat. Dalam perjalanan ini samar-samar bakal terkesan puncak arjuno. Untuk menyingkat waktu perjalanan kami bias juga menyewa sebuah Jeep di desa Sumber brantas ini untuk mendampingi kami hingga akhir kebun sayur di tepi hutan.

Seusai pendakian selagi empat jam melintasi hutan tropis yang lebat, kami bakal hingga di punggungan gunung yang menghubungkan puncak gunung welirang dan gunung arjuno, tepatnya sebelah tenggara gunung kembar I. disini terdapat persimpangan kearah kiri untuk menuju gunung welirang perjalanan selagi 2-3 jam dan kearah kanan menuju gunung arjuno perjalanan selagi 4-5 jam. Perjalanan mendekati puncak Gunung welirang di lereng sebelah barat, kami bakal dimanjakan dengan padang edelweiss, di sepanjang perjalanan kami bakal tak jarang menjumpai Rusa, Kijang, Tupai, Lutung.

No comments:

Post a Comment