Friday, March 6, 2015

Mendaki Gunung Merapi



Gunung Merapi (2.968 m.dpl) berada di 2 provinsi, di Jawa Tengah serta Jogjakarta. Gunung merapi terletak berdampingan dengan Gunung Merbabu. Gunung merapi ialah salah satu gunung api yang memiliki daya rusak yang tinggi serta paling aktif diantara sekian tak sedikit gunung api yang terletak di Indonesia serta ialah salah satu gunung terganas di dunia. Nama puncaknya ialah puncak Garuda, tapi puncak garuda itu telah hilang sebab letusan merapi pada tahun (2010) yang ialah bongkahan batu besar dengan bentuk mirip burung garuda. Salah satu ciri khas dari Gunung Merapi ialah pada saat terjadi letusan menghasilkan awan panas (glowing avalanches), yang oleh penduduk setempat disebut Wedus Gembel (sejenis bulu kambing Jawa), awan panas ini memiliki suhu kurang lebih 1.000 C yang turun berbentuk bulatan keriting mirip kambing.


Gunung Merapi ini hampir tak sempat sepi dari pendaki, bahkan pada hari minggu tak sedikit sekali pendaki yang datang. Untuk mencapai puncak Gunung Merapi kami bisa melalui dua jalur utama, lewat Kinaharjo/Kaliurang serta lewat Selo/Boyolali, namun Jalur pendakian Kaliurang di tutup sementara sejak Bulan Nopember 1995.

TRANSPORTASI
Untuk menuju ke posko pendakian Gunung Merapi para penggiat alam leluasa dari Jawa Barat alias Jawa Timur bisa memakai transportasi darat kereta api, dari jawa barat naik kereta api Tawang Jaya dari stasiun Senen Jakarta menuju stasiun Poncol Semarang. Jawa Timur naik kereta api dari stasiun pasar turi menuju Poncol Semarang. Sesampainya di stasiun poncol ini kami naik bus kota menuju terminal Terboyo, dilanjutkan dengan bus jurusan Solo-Semarang turun di terminal boyolali, dengan bus kecil arah selo Sepanjang perjalanan naik bus kecil arah selo kami bisa bilang ke kernet bus untuk turun di jalur pendakian gunung Merbabu Jalur selo

Desa Selo (1.560 m.dpl) sekarang menjadi gerbang pendakian utama. Desa Selo terletak dipelana Gunung Merapi serta Gunung Merbabu. Desa ini memiliki panorama alam yang indah sebab letaknya yang strategis. Penduduk desa ini sebagian besar bertani sayuran serta tembakau. Di desa ini juga tersedia tempat wisata gua yang memiliki tempat pertapaan, terletak 300 meter dari Pos Polisi Selo.

Seusai tiba di gerbang desa selo, kami meneruskan perjalanan dengan berlangsung kaki menuju Basecamp pendaki di dusun Plalangan dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit. jalan yang kami lalui berupa jalan aspal yang lumayan menanjak. lumayan, sebagai pamanasan sebelum pendakian yang sebetulnya. Ditengah perjalanan kamu bakal melalui suatu  pos kecil mirip pos hansip, dimana kamu bisa mengabarkan pendakian kamu dengan anggaran retribusi pendakian Gunung Merapi. Sepanjang perjalanan kami bakal melalui rumah2 serta ladang penduduk.

Basecamp alias Pondok pendaki, ialah suatu  rumah dimana tersedia ruang aula yang lumayan luas untuk menampung pendaki yang ingin beristirahat, baik sebelum alias seusai meperbuat pendakian. Tempat ini bisa menampung kurang lebih 30 0rang pendaki serta bisa dikenali dengan suatu  plang bertuliskan BASECAMP PENDAKIAN GUNUNG MERAPI serta suatu  toko suvenir didepannya.

Menurut keterangan penghuninya, ini ialah basecamp baru, pindahan dari basecamp lama yang berada dibawahnya. ditempat ini kamu bisa beristirahat sejenak serta packing ulang perlengkapan pendakian. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli suvenir berupa pernak - pernik gunung merapi, semacam Stiker, Gantungan Kunci, Pin, kaos berfoto gunung merapi, serta sebagainya dengan harga 3000 - 50.000 rupiah. Kamu bisa mempersiapkan perbekalan air dari sini, sebab sepanjang pendakian, kamu tak bakal menemukan mata air. Dari basecamp, perjalanan dilanjutkan menuju Joglo dengan jalur tetap berupa jalan aspal yang menanjak dengan waktu tempuh kira-kira 10 menit. Joglo ialah suatu  bangunan berbentuk rumah joglo yang biasa dipakai pengunjung untuk menikmati pemandangan kurang lebih. Kamu bisa memandangi eloknya gunung merbabu dengan jelas dari tempat ini.

Tempat ini telah terkesan dari jalan raya sebab tersedia suatu  baliho alias tulisan besar yang bertuliskan NEW SELO. sekilas tampak semacam lambang Hollywood di Amerika sana. saya sempat tersenyum saat menonton baliho tersebut, kreatifitas yang tinggi dari pembuatnya. Disini juga tersedia tempat parkir yang bisa menampung hingga 6 buah mobil, serta berbagai buah warung yang menjual makanan serta minuman ringan. warung2 ini hanya buka hingga sore hari, terkecuali pada saat musim pendakian.

Dari Joglo, kamu bisa melanjutkan perjalanan jalan setapak kecil yang berada disamping tempat ini menuju pos Tugu I. jalur yang bakal kamu lewati tetap didominasi ladang penduduk dengan medan batuan kecil serta tanah yang pada musim kemarau bakal sangat berdebu. Apabila kamu meperbuat pendakian pada musim kemarau, sebaiknya kamu memakai masker serta baju berlengan panjang. Tak sedikit tersedia percabangan jalur di sepanjang trek pendakian, tapi berujung pada jalur yang sama. terserah kamu memilih mana jalur yang kira2 enjoy untuk dilalui. Di Pos Tugu I ini tersedia suatu  tugu yang letaknya berada di suatu  punggungan, tingginya kurang lebih 1,5 meter.

Dari Pos I Perjalanan dilanjutkan menuju Pos Tugu II, dengan jalur yang curam serta penuh bebatuan besar. perjalanan menuju pos ini memerlukan waktu kurang lebih 1,5 - 2 jam. Di pos ini juga tersedia suatu  tugu, sama semacam di pos sebelumnya. dari sini kamu tinggal memerlukan waktu kurang lebih 1 jam untuk menuju pasar bubrah. medan pendakian tetap serupa dengan medan pendakian sebelumnya. menjelang pasar bubrah kamu bakal melalui suatu  berbagai memoriam yang berada pada suatu  dataran yang menjadi puncak suatu  punggungan. dari sini kamu tinggal turun menuju pasar bubrah.Pasar bubrah berada pada suatu  lembahan yang dipenuhi batu - batu besar yang berserakan. dari sini terkesan 2 buah puncak. disebelah kiri kamu ialah jalur menuju kawah woro.

Serta di hadapan kamu ialah jalur yang menuju ke puncak. dari pasar bubrah menuju puncak memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dengan jalur yang sangat curam serta pasir. medan yang kamu hadapi ialah pasir serta berbatu yang mudah longsor. sebaiknya kamu berhati - hati sebab angin kencang bisa datang setiap waktu. begitu juga dengan bahaya longsoran batu yang mungkin terinjak oleh pendaki diatas anda. pendakian dari selo menuju ke puncak gunung merapi memakan waktu 5-6 jam serta turunnya membutuhkan waktu 3 - 4 jam per jalanan.

Pemandangan di Puncak Merapi sangat menakjubkan sekaligus mengerikan, gemuruh kawah serta asapnya serta tebing batu di kurang lebih kawah nampak menyeramkan. Namun dari puncak ini kami bisa saksikan kota-kota di kaki-kaki gunung semacam Yogyakarta, Boyolali serta Magelang, di kaki langit. Kalau beruntung, kami bisa menyaksikan matahari terbit yang kemerahan diufuk timur yang ialah panorama alam yang sungguh menakjubkan.

No comments:

Post a Comment